Kamis, 06 Juni 2013

Keterbatasan Laporan Keuangan


Laporan keuangan sebagai hasil akhir proses akuntansi memiliki beberapa keterbatasan. Di dalam analisis laporan keuangan, Munawir (1992 : 9) menyatakan keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah :
a. Laporan keuangan yang dibuat secara periode pada dasarnya merupakan intern report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang bersifat sementara) dan bukan merupakan laporan final.
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarya dasar penyusunanya dengan standar nilai yang mungkin berbeda. Laporan keuangan dibuat tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu lalu dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut akan menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu mencerminkan bahwa unit yang dijual semakin besar. Mungkin kenaikan itu disebabkan karena naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga akan diikuti dengan tingkat kenaikkan harga-harga. Jadi suatu pembuatan penyesuaian terhadap perubahan tingkat harga maka akan diperoleh kesimpulan yang keliru.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan beberapa factor yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang (dikuantifisir). Misalnya : reputasi dan prestasi perusahaan, kemampuan serta integritas manajernya dan sebagainya. Dengan memahami keterbatasan-keterbatasan tersebut diharapkan pada pemakai laporan keuangan lebih cermat dalam melakukan analisis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar