Selasa, 18 Juni 2013

Akuntansi Persediaan


  1. A.   Pengertian Persediaan Dan Pentingnya Persediaan.
Persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang:
  • Tersedia untuk dijual (barang / barang jadi)
  • Masih dalam proses produksi untuk diselesai, kemudian dijual (barang dalam proses / pengelahan).
  • Akan dipergunakan untuk diproduksi barang-barang jadi yang akan dijual ( bahan baku dan bahan pembantu ) dalam rangka kegiatan normal perusahaan.
Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan diolah. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu Sistem Periodik dan Sistem Perpetual.
Persediaan merupakan aktiva yang penting untuk kebanyakan bisnis dan bisnisnya berupa aktiva lancar terbesar dari perusahaan manufaktur dan pengecer  (retail). Dalam iklim ekonomi yang kompetitif saat ini, metode akuntansi persediaan dan pratek manajemen telah menjadi alat perbaikan laba. Sistem persediaan yang lebih baik dapat meningkatkan profitabilitas, sementara sistem yang buruk dapat mengikis laba dan menjadi bisnis kurang kompetetif.
Di banyak perusahaan, persediaan adalah bagian yang signifikan, tidak hanya aktiva lanacar, tetapi juga total aktiva. Meskipun banyak item-item persediaan secara relatif tampaknya tidak penting (misalnya, perangkat keras seperti baut dan sekrup ), namun secara keseluruhan mereka bisa memiliki nilai yang perlu dipertimbangankan, sehingga pengaman persediaan adalah sepenting menjaga kas. Kebutuhan untuk menyimpan dalam jumlah mencukupi barang-barang yang akan dijual ditambah lagi dengan kebutuhan untuk menghindari biaya kelebihan persediaan memperlihatkan pentingnya masalah perencanaa dan pengendaliaan oleh pihak manajemen.
Barang dagangan adalah unsur yang paling penting didalam kegiatan sebuah perusahaan kecil. Penjualan barang dagangan merupakan sumber pendapatan pokok bagi perusahaan.
Untuk menetapkan laba bersih perusahaan, maka harga pokok penjualan unsur pengurangan yang besar dan kenyataannya unsur ini lebih besar dibandingkan unsur-unsur pengurang lainnya. Juga jumlah persediaan barang dagang ini merupakan bagian yang cukup besar dari sumber-sumber perusahaan dagang yang berarti pula merupakan bagian dari harta lancar.
  1. B.   Ketegori Persediaan.
Persediaan terdiri dari barang-barang yang dimiliki suatu bisnis dan disimpan dengan baik untuk dipergunakan membuat produk atau sebagai produk siap untuk dijual. Kita biasanya berpikir bahwa persediaan adalah bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, atau barang dagang yang disimpan oleh pengecer.
Persediaan dapat diklafikasikan sebagai berikut:
  • Persediaan barang dagang ( merchandise inventory ). Barang yang ada digudang    ( goods on hand ) dibeli oleh pengecer atau perusahaan perdagangan seperti importir atau eksportir untuk dijual kembali. Biasanya, barang yang diperoleh untuk dijual kembali secara fisik tidak diubah oleh perusahaan pembeli; barang-barang tersebut tetap dalam bentuk yang telah jadi ketika meninggalkan pabrik pembuat.
  • Persediaan Manufaktur (manufacturing inventory). Persediaan gabungan dari entitas manufaktur, yang terdiri dari:
  1. a.      Persediaan bahan baku. Barang berwujud yang dibeli atau diperoleh dengan cara lain (misalnya, dengan menambang) dan disimpan untuk penggunaan langsung dalam membuat barang untuk dijual kembali. Bagian atau suku cadang yang diproduksi sebelum digunakan kadang-kadang diklafikasikan sebagai persediaan komponen suku cadang.
  2. b.      Persediaan dalam proses. Barang-barang yang membutuhkan pemprosesan lebih lanjut sebelum penyelesaian dan penjualan. Barang dalam proses, meliputi biaya bahan langsung, dan juga disebut persedian dalam proses, meliputi biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan alokasi, biaya overhead pabrik yang terjadi sampai tanggal tersebut.
  3. c.       Persedian barang jadi. Barang-barang manufaktur yang telah diselesaikan dan disimpan untuk dijual. Biaya persedian barang jadi meliputi biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan alokasi biaya overhead pabrik yang berkaitan dengan manufaktur.
  4. d.      Persediaan perlengkapan manufaktur. Barang-barang seperti minyak pelumas untuk mesin-mesin, bahan pembersih, dan barang lainnya yang merupakan bagian yang kurang penting dari produk jadi.
  • Persedian rupa-rupa. Barang-barang seperti perlengkapan kantor, kebersihan, pengiriman. Persedian jenis ini biasanya digunakan segera dan biasanya dicatat sebagai beban penjualan atau umum (selling or general expense)  ketika dibeli.
Klafikasi utama persediaan tergantung pada operasi bisnis. Suatu usaha perdagangan grosir atau eceran membeli barang dagang untuk dijual kembali. Suatu perusahaan manufaktur membeli bahan baku dan suku cadang, memproduksi barang jadi, dan kemudian menjualnya.
  1. A.   Item-Item Yang Termasuk Dalam Persediaan.
Semua yang dimiliki perusahaan pada tanggal harus dimasukan dalam persediaan, tanpa memperhatikan lokasinya. Pada saat setiap waktu suatu bisnis dapat menyimpan barang yang bukan miliknya atau memiliki barang yang tidak ia simpan.
Barang-barang yang dibeli dan dalam perjalan harus dimasukan dalam persediaan pembeli yang menyatakan kepemilikan telah berpindah ke pembeli. Jika barang-barang itu dengan FOB ( free on board ) destintion, kepemilikan berpindah ketika pembeli menerima barang dari pengangkut, sebuah kerata api atau truk.
Barang konsinyasi ( goods on consigment ), yaitu barang dipegang oleh para agen dan ditempatkan di cabang-cabang, harus dimasukan dalam persediaan. Barang-barang yang dipegang ( tetapi dimiliki orang lain ) untuk dijual dengan komisi atau atas konsinyasi dan barang-barang yang diterima dari penjual tetapi ditolak dan menunggu untuk dikembalikan untuk dikredit harus dikeluarkan dari persediaan.
Perusahaan penjual juga dapat menghidari pajak properti pribadi yang diterapkan di banyak negara bagian (di AS) apabila persediaan dijual sebelum tanggal pernilaian pajak dan diperoleh kembali setelah tanggal pajak. Contohnya adalah pajak akhir tahun atas persediaan mobil dan kendaraan rekreasi oleh negara bagian indiana.
Perjanjia pembeli kembali menawarkan pembelian suatu kesempatan untuk mendapatkan ekuivalen uang pembiayaan (financial fees) dari rentang harga yang telah ditetapkan sebelumnya antara transaksi beli dan jual-kembali, juga, beberapa perusahaan membeli persedian perusahaan untuk menghindari masalah pajak yang dapat terjadi dengan likuidasi LIFO
Penjanjian penjualan khusus muncul dibanyak perusahaan, termasuk yang menjual barang-barang kepada pengecer (pembuat barang-barang olah raga dan penerbit buku contohnya). Perjanjian ini memperolehkan barang untuk dikembalikan jika terjual.
Hasil serupa diperoleh ketika penjualan dilakukan atas dasar cicilan. Penjual mungkin memerlukan kontrak penjual kondisional tanpa ada hak hukum sampai semua pembayaran telah dilakukan. Meskipun demikian, penjualan dapat dimasukkan dalam pendapatan jika estimasi yang layak dapat dibuat mengenai presentase piutang tak tergih.
Meskipun kepemilikan secara hukum merupaka titik awal yang berguna untuk mengindenfikasikan barang-barang yang harus dimasukan dalam persediaan, sebuah penentuan hukum yang kaku sering tidak pratis. Dalam kasus seperti ini, perjanjian penjualan, pratek-pratek industri, dan bukti lainya yang ada harus dipertimbangkan.

  1. B.   Komponen Biaya Persediaan.
Biaya persediaan diukur dengan total ekuivalen kas yang digunakan untuk mendapatkan barang dan mempersiapakannya untuk dijual. Biaya-biaya ini termasuk biaya pembelian dan biaya insidentil yang terjadi sampai barang tersebut siap untuk dipakai atau dijual kepelanggan.
Beberapa biaya insedentil, meskipun secara teoritis merupakan harga pokok pembelian, sering tidak termasuk dalam penilaian persediaan tetapi dilaporkan sebagai beban terpisah. Contohnya mencakup biaya asuransi barang dalam perjalanan, pembayaran pajak penjualan, dan beban penanganan bahan.
Beban umum dan administrasi (general and administrasi (G&A) Expenses) tepat diperlukan sebagai beban periodik karena mereka berhubungan secara langsung dengan periode akuntansi ketimbang persediaan.
ü  Ongkos Angkut (Freight On Purchases)
Beban pengakutan dan biaya insidentil lainnya terjadi dalam kaitannya dengan pembelian persediaan ditambahkan ke biaya persediaan. Bila biaya-biaya ini bisa diatribusikan ke barang tertentu, maka ia harus ditambahkan ke biaya barang-barang seperti itu.
ü  Diskon pembelian (Diskon Tunai atas Pembelian Kredit)
Banyak perusahaan menawarkan diskon tunai atas pembelian untuk mendorong pembayaran yang tepat waktu dari pembeli (yang mempercepat arus kas dan bisa menghemat biaya pinjaman). Kebanyakan pembeli melakukan pembayaran tepat waktu dan mengambil keuntungan diskon tunai karena secara normal merupakan penghematan yang berarti.

  1. E.   Metode Pencatatan Persediaan.
Persediaan memegang peranan yang sangat pentig untuk menentukan hasil usaha atau pendapatan, (Harga Poko Barang yang Terjual). Harus diketahui terlebih dahulu jumlah pembeliannya bersih persediaan pada awal periode akuntansi.
Kuantitas fisik persediaan bisa diukur dengan menggunakan baik sistem persediaan periodik maupun sistem persediaan perpetual membandingkan kedua sistem tersebut dari sudut pandang akuntansi adalah frekuensi di mana arus fisik diperlakukan sebagi nilai.
ü  Sistem Periodik (fisik)
Penilaian persediaan dilakukan dengan menggunakan perhitungan secara fisik. Pencatatan transaksi persediaan barang dagangan dengan metode ini tidak langsung berkaitan dengan barang dagang yang bersangkutan. Misalnya bila terjadi pembelian barang dagangan akan dicatat pada rekening khusus yaitu pembelian (Purchases) dan penjualan barang dagangan dicatat pada rekening penjualan. Pada waktu terjadi pembelian atau penjualan tidak dicatat rekening persediaan.


ü  Sistem Perpetual (Permanen)
Persediaan dilakukan secara kontinue / terus menerus, yaitu setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan dicatat pula didalam rekening persediaan. Pencatatan transaksi persediaan dengan metode ini akan langsung mempengaruhi persediaan barang dagang. Misalnya untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan langsung dicatat pada rekening persediaan disebelah debet dan penjualan barang dagangan dicatat pula pada rekening persediaan barang dagangan disebelah kredit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar