Jumat, 20 November 2015

Perbanyak Teman, Jauhi Permusuhan

Dewi Anggreini with Franky Rajagukguk and 13 others. "TUHAN dan MANUSIA"
"Dialog imajiner Tuhan dengan manusia"
Man : Selamat pagi Tuhan, sekiranya Tuhan punya waktu sedikit aku ingin bertanya…
GOD : Waktu-Ku adalah KEKEKALAN, tidak ada masalah tentang waktu. Apa pertanyaanmu?
Man : Terima kasih… Apa yang PALING MENGHERANKAN bagi-Mu tentang kami “MANUSIA” ?
GOD : Kalian itu makhluk yang “ANEH”….
Suka MENCEMASKAN MASA DEPAN, sampai LUPA dengan HARI INI… Sehingga kalian LUPA BERSYUKUR dan BERUSAHA.
Kalian HIDUP di dunia seolah-olah KEKAL tidak akan MATI. Kalian LEBIH BANYAK mengumpulkan BEKAL hidup di DUNIA, daripada BEKAL setelah MATI. Padahal hidup di DUNIA hanyalah SEMENTARA, dan hidup SETELAH MATI adalah KEKEKALAN.
Kalian cepat BOSAN sebagai ANAK-ANAK dan TERBURU-BURU ingin DEWASA, namun setelah DEWASA kalian KEKANAK-KANAKAN : suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal soal sepele.
Kalian RELA KEHILANGAN KESEHATAN demi MENGEJAR UANG, tetapi kemudian membayar dengan UANG untuk mengembalikan KESEHATAN.
Kalian lebih TABAH manakala Aku UJI dengan KEMELARATAN dan PENYAKIT dibandingkan saat Aku uji dengan banyak rezeki dan kesehatan.
Kala kalian MELARAT dan SAKIT, kalian LEBIH DEKAT kepada-Ku dengan ibadah dan doa. Padahal Aku SENANG bila kalian MENDEKAT kepada-Ku, tapi kalian tidak suka dengan KEMELARATAN dan PENYAKIT tersebut.
Hal-hal itulah yang membuat hidup kalian SUSAH.
Man : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA ?
GOD : Sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah satu lagi keanehan kalian : SUKA MELUPAKAN nasihat-Ku.
Baiklah Ku ulangi lagi ya beberapa nasehat yg penting:
Kalian harus sadar bahwa MENGEJAR REZEKI adalah sebuah KESALAHAN. Yang seharusnya kalian lakukan ialah MENATA DIRI agar kalian LAYAK dikucuri rezeki. Ingat, rezeki berasal dari-Ku. Jadi JANGAN MENGEJAR REZEKI, tetapi biarlah REZEKI yang MENGEJAR kalian.
Ingat : “SIAPA” yang kalian miliki itu LEBIH BERHARGA dari pada “APA” yang kalian punyai.
Memilik “SIAPA” akan mendatangkan “APA”,
Kehilangan “SIAPA” akan kehilangan “APA” juga…
Tetapi bila kamu kehilangan “APA” masih ada “SIAPA” yang akan membantumu. Jadi, PERBANYAKLAH teman, JAUHI permusuhan…

Jangan bodoh dengan CEMBURU dan membandingkan yang dimiliki orang lain, BERSYUKURLAH dengan apa yang telah kalian terima. Karena semuanya akan ditanya DARIMANA kamu dapatkan dan UNTUK APA dibelanjakan.
Ingat orang KAYA bukanlah dia yang berhasil mengumpulkan harta yang paling banyak, tetapi adalah dia yang PALING “SEDIKIT” MEMERLUKAN hartanya, sehingga masih sanggup MEMBERI kepada sesamanya.

Selasa, 10 November 2015

Aktivitas pagi untuk hidup lebih baik

Pagi adalah saat mengawali hari yang sangat penting. Pasalnya, jika mood sudah tidak bersemangat, biasanya akan terbawa sepanjang hari. Tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Jadi, pastikan Anda memiliki aktivitas pagi yang positif sehingga mampu menciptakan semangat sepanjang hari. Jika hal ini terjadi, pastinya produktivitas meningkat dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Berikut ini adalah 5 aktivitas pagi pemicu semangat yang dapat membuat hidup Anda menjadi lebih baik.
Relaksasi
Ketika terbangun dari tidur, sebagian orang biasanya langsung buru-buru menyibukkan diri dengan membuka email atau social media. Padahal kebiasaan ini bisa membuat badmood jika menemukan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya seperti deadline pekerjaan atau feedback yang tidak menyenangkan dari klien.
Awali bangun tidur dengan senyuman dan rasa syukur. Lakukan yoga atau teknik pernafasan yang mampu menghilangkan stres dan membuat mood semakin baik. Rasakan udara pagi yang berhembus dari jendela kamar. Hmm, betapa indahnya pagi ini!
Olahraga
Sebelum meminta tubuh untuk bekerja keras hari ini, pastikan sudah memberikan kasih sayang lebih. Hal ini bisa diwujudkan dengan olahraga. Saat melakukan olahraga, tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang membuat seseorang merasa bahagia. Itulah mengapa kebiasaan olahraga di pagi hari sangatlah dianjurkan. Lakukan olahraga seperti bersepeda, jogging atau berenang untuk membuat tubuh lebih sehat dan tentunya menciptakan suasana hati yang senang.
Sarapan sehat
Aktivitas pagi yang tak kalah penting dilakukan adalah, menyiapkan menu sarapan sehat. Sarapan adalah menu makan utama yang sangat penting, karena menentukan energi yang akan didapatkan tubuh sepanjang hari. Menu sarapan sehat akan memberikan energi yang cukup pada tubuh sehingga dapat beraktivitas dengan baik. Menu sarapan sehat seperti pancake, sandwich tuna, sereal, susu dan yogurt mampu memberikan asupan nutrisi yang baik pada tubuh sehingga dapat aktif beraktivitas.
Mendengarkan musik
Good music, good life. Musik tidak hanya bersifat menghibur saja. Namun, ada banyak manfaat kebaikan yang bisa didapatkan. Mendengarkan musik yang bersemangat di pagi hari dapat membuat tubuh lebih rileks. Alunan musik yang menyenangkan dapat melemaskan otot tubuh yang kaku akibat stres dan tegang.
Luangkan waktu untuk memutar lagu penuh semangat seperti Happy dari Pharrell William, Good Morning dari Kanye West atau Are You Ready For This dari Jock Jams. Sambil sedikit move body, pagi Anda akan jauh lebih menyenangkan.
Membaca berita
Selain memastikan tubuh dalam kondisi fit dan bahagia, pagi hari adalah saat yang tepat untuk memperkaya diri dengan informasi dan pengetahuan baru. Selalu update dengan informasi terkini tentu saja sangat memberikan manfaat dalam karir dan juga kehidupan sosial. Membaca memberikan banyak pengetahuan yang bermanfaat, sehingga hidup jadi lebih baik.
Membaca berita kini jadi lebih mudah dan praktis melalui smart app Kurio. Aplikasi berita ini memberikan beragam artikel dan rekomendasi berita terbaik dari topik pilihan. Terdapat berbagai berbagai topik pilihan seperti National News, Business & Technology, Travel, Technology, Sport, Cooking, Fashion, Otomotive dan masih banyak yang lainnya. Yuk temukan banyak hal baru bersama Kurio setiap pagi!
Kelima aktivitas pagi di atas akan menjadikan Anda pribadi yang lebih sehat, bersemangat dan juga siap dalam menghadapi hari. Pastikan kehidupan Anda menjadi lebih baik setiap harinya ya! Selamat beraktivitas pagi.

Senin, 09 November 2015

urnal Penyesuaian, Jurnal Penutup, Jurnal Pembalik dan Jurnal Koreksi

JURNAL PENYESUAIAN, PENUTUP, PEMBALIK DAN KOREKSI
1.       JURNAL PENYESUAIAN ( ADJUSTMENT ENTRIES)
Apa yang dimaksud dengan Jurnal Penyesuaian ? Jurnal penyesuaian dibuat di akhir periode, biasanya pada saat pembuatan laporan tahunan.  Jurnal ini dibuat dan disiapkan pada saat kita menerima informasi baru atas sesuatu jenis kegiatan atau akun tertentu, dan laporan ini mempengaruhi nilai dari rekening-rekening ( akun-akun) tertentu tersebut.
Adapun rekening-rekening ( akun-akun) yang biasa mengalami penyesuaian adalah :
a.       Allowance for Bad Debt
b.      Suplies
c.       Merchandise Inventory
d.      Accumulation Depreciation
e.      Prepaid Incurance
f.        Prepaid Rent
Contoh soal :
Allowance for Bad Debt               
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai saldo yang tersaji pada neraca saldo adalah Rp.10.000.000, akan tetapi menurut informasi dari bagian penagihan, ada perkiraan piutang yang tidak dapat ditagih sebesar 5% dari nilai Account Receivable ( misalkan Nilai Saldo Account Receivable yang tersaji pada Neraca Saldo adalah sebesar Rp.12.500.000), maka Allowance for bad debt harus ditambah sebesar 5% x Rp.12.500.000 = Rp.625.000.
Maka Jurnal penyesuaiannya adalah :
Bad Debt Expense           Rp.  625.000
Allowance for Bad Debt                                Rp.   625.000                                      
Suplies
Pada tanggal 02 Januari  2012 nilai saldo yang tersaji pada neraca saldo adalah Rp.5.000.000, dan menurut informasi dari bagian umum jumlah supplies yang tersedia adalah Rp. 4.000.000.
Maka disini yang menjadi titik permasalahan adalah mencari selisih antara Nilai awal dan nilai akhir pada saat pembuatan laporan keuangan.
Jika diperhartikan, Nilai awal adalah Rp. 5.000.000 dan nilai akhir adalah Rp. 4.000.000, maka terjadi selisih Rp. 1.000.000. Nilai Rp. 1.000.000 ini adalah beban pemakaian Suplies tersebut.
Maka jurnal penyesuaiannya adalah :
Suplies Expense                               Rp. 1.000.000
                                Suplies                  Rp. 1.000.000
Merchandise inventory
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai saldo yang tersaji pada neraca saldo adalah Rp.30.000.000, akan tetapi menurut informasi dari bagian gudang, nilai yang seharusnya ada adalah Rp. 44.500.000.
Maka tindakan yang harus dilakukan sebelum pembuatan Laporan keuangan adalah membuat jurnal penyesuaian untuk akun Merchandise inventory ini, dengan maksud menghapus atau menghilangkan nilai yang lama dan menimbulkan nilai yang baru atau nilai yang sebenarnya ada.
Adapun jurnal tersebut adalah :
Langkah Pertama : ( menghapuskan nilai yang lama)
Income Summary            Rp. 30.000.000
                Merchandise Inventory                                Rp.30.000.000
Langkah ke dua : ( menimbulkan nilai yang baru)
Merchandise Inventory                Rp. 44.500.000
                Income Summary                            Rp. 44.500.000
Accumulation Depreciation
Pada tanggal 31 Desember 2012, diperoleh data sebagai berikut :
a.       Penyusutan untuk Gedung untuk tahun 2012 adalah Rp.  2.500.000
b.      Penyusutan untuk Kendaraan untuk tahun 2012 adalah Rp. 1.500.000
c.       Penyusutan untuk Mesin untuk tahun 2012 adalah Rp. 1.100.000
Maka jurnal penyesuaiannya adalah :
a.       Jurnal Penyesuaian untuk Penyusutan Gedung untuk tahun 2012 adalah :
Depreciation Expense of Building            Rp.2.500.000
               Accumulation Depreciation of Building                   Rp. 2.500.000
b.      Jurnal Penyesuaian untuk Penyusutan Kendaraan  untuk tahun 2012 adalah :
Depreciation Expense of Vehicle             Rp.1.500.000
               Accumulation Depreciation of Vehicle                    Rp. 1.500.000
c.       Jurnal Penyesuaian untuk Penyusutan Mesin  untuk tahun 2012 adalah :
Depreciation Expense of Machine          Rp.1.500.000
               Accumulation Depreciation of Machine                 Rp. 1.500.000
Untuk lebih jelas pembahasan tentang Aktiva tetap dan penyusutannya, akan di bahas pada bab tersendiri pada buku ini.
Prepaid Insurance dan Prepaid Rent
1.       Sebagai informasi, pada tanggal 2 Februari 2012, perusahaan mendaftarkan seluruh karyawannya pada sebuah kantor asuransi dengan pembayaran premi dimuka sebesar Rp.11.500.000 dan pada tanggal 3 Maret 2012 perusahaan membayar sewa untuk kendaraan dinas dengan pembayaran premi di muka sebesar Rp. 15.000.000.
Maka jurnal penyesuaian untuk kasus diatas adalah sebagai berikut :
a.       Jurnal penyesuaian untuk Prepaid Insurance
Kita perhatikan, pembayaran premi untuk asuransi adalah tanggal 2 Februari 2012, sedangkan pembuatan laporan keuangan adalah pada tanggal 31 Desember 2012, maka ada masa guna selama 11 bulan ( 2 Februari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012), maka jurnal penyesuaiannya adalah :
( 11/12) x Rp. 11.500.000 = Rp. 10.541.667
Insurance Expense                  Rp. 10.541.667
                        Prepaid Insurance                           Rp. 10.541.667
b.      Jurnal penyesuaian untuk Prepaid Rent
Kita perhatikan juga, pembayaran premi untuk sewa adalah pada tanggal 3 Maret 2012, maka ada masa pakai dan masa guna selama 10 Bulan yaitu dari tanggal 3 Maret 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
Maka jurnal penyesuaiannya adalah :
(10/12) x Rp. 15.000.000 = Rp. 12.499.999
Rent Expense            Rp. 12.499.999
                        Prepaid insurance                            Rp. 12.499.999
2.       JURNAL PENUTUP ( CLOSSING ENTRIES)
Jurnal penutup sangat dibutuhkan pada proses akhir pembuatan laporan keuangan. Tujuan dari pembuatan ayat jurnal penutup ini adalah menutup semua perkiraan sementara  terhadap rekening atau akun sebagai berikut :
a.       Pendapatan
b.      Beban
c.       Modal usaha
Sebagai contoh :
Diketahui data-data dibawah ini dari Laporan Keuangan PT. Andhika Pratama
a.       Pendapatan senilai Rp. 25.000.000
b.      Beban senilai Rp. 10.000.000
c.       Modal usaha senilai Rp.  30.000.000
d.      Pengambilan pribadi senilai Rp. 750.000
Maka jurnal penutupnya adalah sebagai berikut :
a.       Membuat ayat jurnal penutup untuk rekening Pendapatan
Revenue                      Rp.25.000.000
                        Income Summary                            Rp. 25.000.000
b.      Membuat ayat jurnal penutup untuk rekening Beban
Income Summary    Rp.10.000.000
                        Expense                                               Rp.10.000.000
c.       Membuat ayat jurnal penutup untuk rekening Modal usaha
Capital Stock              Rp. 30.000.000
                        Income Summary                            Rp.30.000.000
d.      Membuat ayat jurnal penutup untuk rekening Pengambilan pribadi
Capital stock               Rp. 750.000
                        Prive                                      Rp. 750.000
3.       JURNAL PEMBALIK (REVERSING EANTRIES)
Ayat jurnal pembalik sangat berguna untuk menutup perkiraaan yang berhubungan dengan hal komitmen dan kontijensi.
Komitmen adalah yang berhubungan dengan hal-hal yang masih harus dibayar, sedangkan Kontijensi adalah yang berhubungan dengan hal-hal yang masih dapat diterima.
Contoh :
a.       Beban yang masih harus dibayar
b.      Pendapatan usaha yang masih dapat diterima
c.       Beban yang dibayar di muka
d.      Pendapatan yang diterima di muka
Contoh :
Pada tanggal 25 Desember 2012, perusahaan telah menetapkan gaji karyawan sebesar Rp.25.000.000, an akan di bayar pada tanggal 2 Januari 2013. Maka jurnal-jurnal yang berlaku adalah sebagai berikut :
a.       Pada saat pembebanan ( 25 Desember 2012)
Salaries Expense                      Rp. 25.000.000
                        Salaries Payable                                                Rp. 25.000.000
b.      Pada saat tutup buku ( 1 Januari 2013)
Salaries Payable                        Rp. 25.000.000                                   Reversing
                        Salaries Expense                              Rp. 25.000.000
c.       Pada saat membalikkan ( reversing ) ( 2 Januari 2013)
Salaries Expense                      Rp. 25.000.000
                        Cash                                                      Rp. 25.000.000
4.       JURNAL KOREKSI (CORECTION JOURNAL)
Suatu pertanyaan yang sering timbul bagi kita, Mengapa timbul jurnal koreksi ? Apa maksud jurnal koreksi?
Jurnal koreksi timbul dan dibuat, bila kita menemukan atau melakukan kesalahan pencatatan atau penjurnalan atas sebuah transaksi.  Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu :
a.       Kesalahan pelaksana pembukuan ( human error )
b.      Kesalahan program ( program error)
Ada 3 jenis kesalahan yang mungkin timbul dalam sebuah kegiatan pembukuan yaitu :
a.       Kesalahan atas nominal yang tercatat tetapi akun yang tersaji benar
b.      Kesalahan atas akun yang tercatat tetapi nominal yang tersaji benar
c.       Kesalahan atas akun dan nominal yang tersaji
Contoh kasus
a.       Kesalahan atas nominal yang tercatat tetapi akun yang tersaji benar
Pada tanggal 2 Januari 2012, Tuan Ahmad membeli sebuah Mesin Produksi secara kredit sebesar Rp. 2.501.000., tetapi dicatat sebesar Rp. 2.510.000.
Maka proses pembuatan jurnal koreksinya adalah sebagai berikut :
Jurnal yang tercatat oleh Tuan Ahmad
Machine      Rp. 2.510.000
        Account Payable              Rp. 2.510.000
Jurnal yang sebesarnya adalah :
Machine      Rp. 2.501.000
        Account Payable              Rp. 2.501.000
Jurnal Koreksi
1.       Membalikkan jurnal yang salah
Account Payable              Rp. 2.510.000
                Machine                              Rp. 2.510.000
2.       Membuat Jurnal yang sebenarnya
Machine                              Rp. 2.501.000
                Account Payable              Rp. 2.501.000
3.       Mencari selisih mana yang terbesar antara yang tercatat dan yang sebenarnya
Account Payable              Rp.        9.000
                Machine                              Rp.       9.000
( Perhatikan : karena yang tercatat adalah Rp. 2.510.000 sedangkan yang seharusnya adalah Rp. 2.501.000 maka terdpat selisih terlalu besar dengan yang sebenarnya sebesar Rp. 9.000 dan ini harus dikurangi dengan membalikkan jurnal yang salah tersebut dengan nilai selisih yang sebesar Rp. 9.000 )
Kemudian bagaimana jika yang tercatat adalah lebih kecil dari nilai yang sebenarnya?
Nilai yang tercatat oleh Yuan Ahmad adalah  Rp. 2.495.000 sedangkan yang sebenarnya adalah Rp. 2.501.000.
Maka proses pembuatan jurnal koreksinya adalah :
Machine      Rp. 2.495.000
        Account Payable              Rp. 2.495.000
Jurnal yang sebesarnya adalah :
Machine      Rp. 2.501.000
        Account Payable              Rp. 2.501.000
Jurnal Koreksi
1.       Memperhatikan jurnal yang salah
Machine              Rp. 2.495.000
                Account Payable              Rp. 2.495.000
2.       Mencari dan mencatat selisih mana yang terbesar antara yang tercatat dan yang sebenarnya
Machine              Rp.        6.000
                Account Payable              Rp.       6.000
( Perhatikan : karena yang tercatat adalah Rp. 2.495.000 sedangkan yang seharusnya adalah Rp. 2.501.000 maka terdapat selisih terlalu kecil dengan yang sebenarnya sebesar Rp. 6.000 dan ini harus ditambahkan dengan membuat jurnal yang baru dengan menambahkan nilai selisih yang sebesar Rp. 6.000 )
b.      Kesalahan atas akun yang tercatat tetapi nominal yang tersaji benar
Pada tanggal 2 Januari 2012, Tuan Ahmad membeli sebuah Mesin Produksi secara kredit sebesar  Rp. 2.510.000. Tetapi dicatat sebagai pembelian secara tunai
Maka proses pembuatan jurnal koreksinya adalah sebagai berikut :
Jurnal yang dibuat oleh Tuan Ahmad :
Machine                      Rp. 2.510.000
                        Cash                                                      Rp. 2.510.000
Jurnal Seharusnya adalah :
Machine                      Rp. 2.510.000
                        Account Payable                              Rp. 2.510.000
Maka Proses pembuatan jurnal koreksinya adalah :
1.       Memperhatikan jurnal yang salah
Machine              Rp. 2.510.000
                Cash                                                      Rp. 2.510.000
2.       Membuat jurnal yang sebenarnya
Machine              Rp. 2.510.000
                Account Payable                              Rp. 2.510.000
3.       Membuat jurnal koreksi
Cash                      Rp.  2.510.000
                Account Payable                              Rp. 2.510.000
( Perhatikan : pada jurnal koreksi ini kita membalikkan posisi cash yang semula di posisi kredit, dengan maksud menghapus perkiraan dan nilai dari cash tersebut, dan menimbulkan perkiraan Account payable )
c.       Kesalahan atas akun dan nominal yang tersaji
Pada tanggal 2 Januari 2012, Tuan Ahmad membeli sebuah Mesin Produksi secara kredit sebesar  Rp. 2.510.000. Tetapi dicatat sebagai pembelian secara tunai sebesar Rp. 2.501.000
Maka proses pembuatan jurnal koreksinya adalah sebagai berikut :
Jurnal yang tercatat oleh Tuan Ahmad :
Machine                      Rp. 2.501.000
                        Cash                      Rp. 2.501.000
Jurnal yang sebenarnya adalah :
Machine                      Rp. 2.510.000
                        Account Payable                              Rp. 2.510.000                    
Maka jurnal proses pembuatan Jurnal koreksinya adalah :
1.       Menutup jurnal perkiraan yang salah
Cash                      Rp. 2.501.000
                                Machine                              Rp. 2.501.000
2.       Membuat jurnal perkiraan yang sebenarnya
Machine              Rp.  2.510.000
                                Account Payable              Rp. 2.510.000
3.       Membuat jurnal penyesuaian untuk koreksi atas pencatatan transaksi yang salah tersebut
Cash                      Rp. 2.501.000
        Machine              Rp.         9.000

                                        Account Payable              Rp. 2.510.000
 

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus Akuntansi dalam Perusahaan Dagang


Siklus akuntansi perusahaan merupakan suatu proses membuat laporan keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Biasanya siklus akuntansi berawal dari transaksi hingga pada pembuatan laporan keuangan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan adanya saldo yang dtutup dengan closing entry (jurnal penutup) atau sampaii pada jurnal pembalik. sebelumnya sudah saya bahas artikel tentang tahapan Siklus Akuntansi

Pada artikel ini akan kita membahas tentang siklus akuntansi perusahaan dagang. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan utama bisnisnya adalah membeli barang dari supplier atau pemasok lalu menjual kemlagi ke konsumen dengan tanpa mengubah wujud barang dagangnya. Misalnya toko kelontong, supermarket, minimarket dan yang lainnya. Jenis usaha tersebut baik toko kelontong sederhana dan minimarket modern membeli stok barang kebutuhan sehari hari dari suplier dan kemudian menjual lagi ke konsumen.

Pada dasarnya, siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi pada perusahaan jasa. Baik perusahaan dagang ataupun perusahaan jasa, seluruh transaksi yang dilakukan harus dicatat kedalam jurnal lalu kemudian secara periodik dibukukan atau dikelompokkan kedalam rekening akun di buku besar. dan pada akhir periode akuntansi, seluruh saldo dari semua rekening akun dihitung serta dicantumkan kedalam neraca lajur yang digunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilakukan dalam perusahaan dagang, begitupun dengan pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu dilaksanakan sebagai tahap terakhir dalam siklus akuntansi.

Ssiklus Akuntansi


siklus akuntansi perusahaan dagang
Siklus akuntansi perusahaan dagang
Gambar yang terlihat di atas menerangkan siklus akuntansi secara umum, namun siklus akuntansi untuk perusahaan dagang tak jauh berbeda dari siklus akuntansi pada umumnya seperti gambar di atas. Siklus akuntansi diawali dari transaksi yang diidentifikasi, apa saja akun yang terlibat atas transaksi yang terjadi. Misalnya, dalam perusahaan dagang, dalam transaksi penjualan barang dagang, sebagai penjual kita telah menyerahkan barang dagang serte sudah memperoleh uang atas pembayaran dari pembeli. maka transaksi seperti ini bisa kita identifikasikan sebagai transaksi penjualan secara tunai. kemudian kita jurnal transaksi tersebut seperti ini:

Debit | Kas

Rp xxxx
Kredit |
Penjualan

Rp xxxx


Tahap Berikutnya adalah memposting ke buku besar, yaitu suatu proses pemindahan rekening akun yang telah kita jurnal ke masing masing buku besar.
Lalu tahap selanjutnya menyusun neraca saldo yang berisikan daftar akun akun yang dipergunakan beserta nilai nominal saldonya, yang berfungsi untuk membuktikan bahwa sisi debit dan sisi kredit sudah seimbang (balance). 
Jurnal penyesuaian dikerjakan jika ditemukan adanya kesalahan dalam pencatatan / penjurnalan dan posting atau dimaksudkan untuk memastikan pendapatan dan beban benar benar sudah dicatat dalam periode yang benar.
Tahap selanjutnya adalah gabungan dari neraca saldo serta jurnal penyesuaian yang secara umum disebut neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance).

Setelah adjusted trial balance tersusun, tahap berikutnya adalah menyiapkan laporan keuangan.

Laporan keuangan perusahaan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang merupakan suatu ringkasan catatan atas transaksi keuangan. Penyajian laporan keuangan dimaksudkan untuk memberi informasi tentang posisi harta, utang, serta modal perusahaan. Biasanya laporan keuangan perusahaan meliputi:
  • Laporan Laba atau Rugi 
  • Laporan Perubahan Ekuitas 
  • Neraca. 
Dalam tahapan ini, semua akun yang ada didalam neraca saldo setelah penyesuaian dipindahkan kedalam laporan keuangan menyesuaikan dengan jenis laporan keuangannya.

Semisal untuk neraca, semua akun yang berkaitan dengan neraca ialah akun kelompok harta, kewajiban (utang) dan ekuitas (modal).

Sedangkan pada laporan laba rugi berisikan rekening akun pendapatan dan beban.

Tahapan selanjutnya adalah menyusun jurnal penutup atas akun yang terdapat pada laporan laba/rugi, yaitu akun pendapatan dan beban.

Berlanjut ke tahapan berikutnya yaitu neraca saldo setelah penutupan, tak berbeda seperti dalam tahapan neraca saldo setelah penyesuaian sebelumnya yaitu dengan menggabungkan neraca saldo dengan jurnal penutup. Dalam tahap ini akan terlihat dalam laporan laba atau rugi bersaldo 0 (nol).

Kemudian jurnal pembalik, tahap ini bersifat optional saja dan tidak harus dilakukan. jurnal pembalik hanya diperuntukan untuk transaksi tertentu saja. Semisal untuk transaksi pendapatan yang diterima dimuka, ketika penjurnalan langsung dicatat/dijurnal sebagai pendapatan ataupun biaya yang dibayar dimuka diakui sebagai biaya maka seperti ini perlu untuk dibuat jurnal pembalik.

CukuP demikian penjelasan singkat tentang siklus akuntansi untuk perusahaan dagang, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa sebenarnya sama saja dengan siklus akuntansi pada perusahaan dagang, yang membedakan adalah jenis usahanya, dimana perusahaan jasa ini bergerak dalam menjual "jasa", tidak berupa barang. Jika pada perusahaan dagang ada akun persediaan barang, maka pada perusahaan jasa tidak akan pernah dijumpai persediaan barang karena memang perusahaan jasa tidak pernah memiliki persediaan barang untuk dijual.

siklus akuntansi perusahaan jasa
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Pengumpulan bukti transaksi. Ini adalah Siklus pertama dari sebuah Siklus Akuntansi Namun kali ini kita skip saja.

Siklus Akuntansi 1 : Penjurnalan

Setelah bukti bukti transaksi selesai dinilai, pada siklus penjurnalan ini adalah menjurnal atau bahasa lainnya mencatat nilai transaksi yang terdapat pada bukti bukti yang dikumpulkan tersebut kedalam buku catatan transaksi. proses ini seringkali disebut dengan kegiatan menjurnal.

Siklus Akuntansi 2 : Buku Besar

Penyusunan Buku besar merupakan sebuah proses dari pengklasifikasian atau pengelompokan terhadap nilai nominal pos akun masing masin supaya bisa mengetahui saldo dari masing masing akun.

Siklus Akuntansi 3 : Neraca Percobaan

Neraca percobaan biasanya disusun ketika hendak penutupan buku. Neraca percobaan dilakukan untuk melihat input data yang ada pada jurnal umum ke buku besar sudah sesuai dan benar dengan menyusun neraca saldonya. Posisi debit dan kredit haruslah seimbang.

Siklus Akuntansi 4 : Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian merupakan kegiatan penyesuaian antara saldo pada akun dengan perhitungan fisik yang ada. Selengkapnya bisa anda baca di: Jurnal Penyesuaian

Siklus Akuntansi 5 : Neraca Lajur

Neraca Lajur atau Neraca Percobaa setelah Penyesuaian dilakukan jika saldo masih belum seimbang, pada langkah neraca percobaan diulang lagi dan langkah jurnal penyesuaian juga harus diulang lagi hingga kondisinya menjadi seimbang

Siklus Akuntansi 6 : Laporan Keuangan

Siklus Akuntansi selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan yang berupa Neraca, Laporan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Ekuitas


Siklus Akuntansi 7 : Jurnal Penutup

Siklus Akuntansi perusahaan jasa berikutnya adalah membuat jurnal penutup, jurnal penutup ini dilakkan kepada beberapa pos akun yang berpengaruh terhadap Laporan Laba Rugi serta Laporan Perubahan Ekuitas. Pos pos yang ditutup adalah seluruh pendapatan, beban, penarikan ekuitas (prive) dan Laba Rugi,
Untuk lebih jelas anda bisa membaca mengenai Jurnal Penutup di: Jurnal Penutup

Siklus Akuntansi 8 : Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik merupakan siklus akuntansi proses terakhir. Jurnal pembalik dilakukan untuk menutup beberapa post akun yang sudah ditutup sebelumnya, semisal pembayaran sewa dibayar dimuka dan yang lainnya
Untuk lebih detail silahkan baca di: Jurnal Pembalik

Siklus Akuntansi 9 : Neraca Awal atau Neraca Akhir

Penyusunan Neraca Awal atau Neracas Akhir, Neraca awal disusun berdasarkan neraca akhir periode tahun sebelumnya
Baca lebih lanjut mengenai: Neraca

9 Langkah Mudah dalam Siklus Akuntansi Siklus Akuntansi

9 Langkah Mudah dalam Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi - Didalam Pengertian Akuntansi yang seringkali diartikan sebagai suatu seni dalam melakukan pencatatan, pengelompokkan, serta pelaporan atas transaksi keuangan. Rangkaian rangkaian tahap demi setahap itulah yang dinamakan dengan SIKLUS AKUNTANSI atau biasa juga diistilahkan "pembukuan" atau bookeeping

Apakah akuntansi sama dengan pembukuan/bookkeeping ? Keduanya jelaslah berbeda. Pembukuan selesai dilakukan hanya sampai pada siklus saja, dan sementara akuntansi jauh lebih luas lagi dari sekedar pembukuan, termasuk pemeriksaan (auditing), penyusunan sistem informasi akuntansi, Akuntansi Manajemen, hingga pada aspek perpajakan. bisa dikata pembukuan adalah satu bagian dari akuntansi.

Pada artikel kali ini akan dibahas langkah langkah apa saja yang ditempuh dalam 1 siklus akuntansi

siklus akuntansi
Siklus Akunsi

9 langkah ini harus dilalui didalam satu Siklus Akuntansi


Langkah 1

Mengumpulkan serta Menganalisis Data Transaksi


Siklus akuntansi awalnya dimulai dari proses pengumpulan data-data transaksi keuangan yang berbentuk bukti transaksi, umumnya kebanyakan orang awam menyebut dengan istilah ‘nota’ walaupun sebenarnya bukti transaksi tak selalu berbentuk nota, bisa juga dalam bentuk yang lainnya semisal kuitansi, surat perjanjian, akte, surat pengakuan piutang atau utang dan yang lainnya

Berdasarkan bukti transaksi inilah data transaksi keuangan bisa diidentifikasi. Setelah terkumpulnya bukti transaksi, kemudian dianalisis apakah transaksi yang terjadi tersebut sah atau sesuai untuk diakui atau tidak diakui dan berapa jumlah yang harus diakui.

Contohnya: Pada hari ini PT. Krasak membeli peralatan kantor, dari pembelian peralatan tersebut PT Krasak memperoleh bukti transaksi yaitu berupa nota. Selain itu hari ini juga membayar upah tenaga kerja (buruh) dan atas transaksi pembayaran upah itu, para buruh menandatangani kuitansi, dan seterusnya

Seluruh bukti transaksi itu tadi oleh pegawai akuntan dikumpulkan kemudian dinilai apakah bukti transaksi yang terjadi tersebut sah atau tidak serta menentukan besaran nilai transaksi yang harusnya di akui.


Langkah 2

Mencatat Transaksi | Menjurnal


Setelah tahap pengumpulan bukti transaksi selesai dan dinilai, langkah berikutnya adalah mencatat atau menjurnal nilai transaksi yang ada pada bukti transaksi dimasukkan ke buku catatan transaksi. Proses ini seringkali disebut dengan kegiatan menjurnal oleh para akuntan.

Proses menjurnal ini bisa jadi dilakukan tiap kali ada transaksi atau direkap saat sore atau malam hari. Catatan atas transaksi dalam langkah ini dinamakan Jurnal Umum (General Journal). Buku yang menampung catatan atas transaksi ini acapkali disebut buku jurnal umum.


Langkah 3

Memindahkan Catatan atas Transaksi ke Buku Besar


Pada langkah yang sebelumnya. dalam jurnal umum, catatan atas transaksi masih dalam kondisi yang tercampur, berbagai jenis transaksi ditampung kedalam satu catatan. Pada langkah ke-3 ini, catatan atas transaksi tersebut kemudian dipindah ke dalam kelompok akun menyesuaikan dengan jenis transaksi.

Contohnya: Jenis transaksi penjualan dipindah ke akun penjualan, transaksi pembelian raw material (bahan baku) dimasukkan pada akun persediaan dan utang, transaski pembelian aset dikelompokkan kedalam akun aset tetap, dan seterusnya.

Kelompok kelompok akun (account) ini disebut dengan Buku Besar atau General Ledger. Pada akun buku besar, satu jenis transaksi dikumpulkan menjadi satu kelompok, semisal akun buku besar penjualan terdiri atas semua transaksi penjualan saja, akun kas terdiri atas transaksi yang hanya berupa kas saja, akun aset tetap terdiri transaksi yang melibatkan aktiva tetap saja.

dan pada akhir proses ini, kumpulan dari nilai transaksi nantinya akan membentuk nilai akhir yang biasa disebut dengan “saldo akhir”. Saldo akhir ini bisa berupa saldo debet atau saldo kredit, menyesuaikan dengan jenis akunnya
  • Akun kelompok aktiva bersaldo debit.
  • Akun kelompok kewajiban bersaldo kredit
  • Akun kelompok ekuitas bersaldo kredit
  • Akun pendapatan bersaldo kredit
  • Akun beban bersaldo debit
Notes:

Didalam akuntansi secara manual proses pemindahan ke buku besar (mungkin) dilakukan tiap ketika menjelang penutupan buku, sehingga saldo akhir buku besar juga baru dapat dilihat. Sedangkan didalam pencatatan akuntansi yang sudah terkomputerisasi proses pemindahannya terjadi tiap kali transaksi dimasukan ke dalam software akuntansi dan saldo akhir bisa secara langsung dilihat sesaat setelah posting dilaksanakan.
Dan mungkin tulisan ini bisa membantu memudahkan pemahaman: Persamaan Dasar Akuntansi


Langkah 4

Membuat Neraca Percobaan | Trial Balance


Menyusun neraca percobaan umumnya dilakukan tiap menjelang penutupan buku. Apa yang dimaksud neraca percobaan? Dan bagaimana cara membuat neraca percobaan?

Dijaman sekarang, seluruh perusahaan telah menggunakan sistem double entry yang syaratnya kondisi yang balance (seimbang). setiap ada penambahan pada suatu akun akan selalu disertai pengurangan oleh akun yang lainnya, pun sebaliknya. sebagai implementasii, tiap transaksi dicatat pada dua atau lebih jenis akun sekaligus

Contohnya PT krasak membeli peralatan kantor seharga Rp 1.000.000. dari transaksi tersebut dicatat menggunakan sistem double entry, dan jurnalnya jadi seperti ini:

Debit | Aset - Peralatan Kantor
Rp1.000.000
Kredit |
Kas


Rp1.000.000

Notes:

Atas transaksi pembelian tersebut, membuat nilai aset peralatan kantor bertambah senilai Rp 1.000.000, dan di sisi yang lain akun kas berkurang dengan nominal yang sama, sehingga terjadi kondisi yang seimbang (balance). Jadi, setelah seluruh transaksi terkumpul serta terakumulasi dalam buku besar, penggunaan sistem double entry membuat nilai atau nominal jenis akun yang bersaldi di debit akan slalu sama dengan jenis akun yang bersaldo kredit

Proses dalam pembuatan neraca percobaan dalam langkah ini dimaksudkan guna melaksanakan percobaan, memastikan nilai jenis akun yang bersaldo debit sama dengan akun yang bersaldi di kredit (seimbang). konkretnya, saldo saldo pada akhir akun bersaldi di debit dijumlahkan dan saldo akun yang negatif juga dijumlahkan kemudian diperbandingkan, apabila jumlahnya sama berarti seimbang atau balance (sudah benar)

Lalu bagaimana bila jumlahnya tidak sama ? yang harus dilakukan adalah "Disilidiki", cari tahu mengapa jumlahnya tidak sama. Yang jelas, jika tidak sama pastilah ada ketidaksesuaian dalam pencatatan (penjurnalan).


Langkah 5

Menyusun (Jurnal) Penyesuaian


Ada beberapa kemungkinan penyebab atas terjadinya suatu ketidaksesuaian yang membuat jumlah nilai akun yang bersaldo debit dengan akun yang bersaldo kredit menjadi tidak seimbang (tidak sama)
  • Adanya sejumlah transaksi yang masih belum atau tidak dicatat
  • Adanya kesalahan perhitungan, transaksi dicatat dengan nilai yang terlalu besar atau tercatat terlalu kecil
  • Ada transaksi yang tidak dapat diakui sekaligus sebagai akibat dari penerapan sistem akrual. semisal: Atas pembelian aset tetap tidak dapat dibebankan sebagai biaya sekaligus, namun dialokasikan pembebanannya secara bertahap melalui penyusutan aset tetap. Atas pendapatan yang diterima dimuka tidak dapat diakui sekaligus saat diterima, namun harus dialokasikan secara bertahap pada periode berikutnya. Atas beban sewa, beban bunga, pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan yang lainnya.

Untuk seluruh penyebab tersebut, perlu disusun jurnal penyesuaian supaya kesimbangan bisa tercapai untuk jurnal penyesuaian sudah saya tulis sebelumnya, silahkan anda bisa baca di Jurnal Penyesuaian. Setelah jurnal penyesuaian disusun, proses kemudian dilanjutkan ke langkah selanjutnya.


Langkah 6

Menyusun Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian | Adjusted Trial Balance


Langkah ke-4 diulangi sekali lagi. Apabila masih saja belum seimbang, maka langkah ke-5 juga harus dulangi. Ke-2 langkah ini akan terus diulang hingga kondisi menjadi balance (seimbang) tercapai.


Langkah 7

Menyusun Laporan Keuangan | Financial Statements


Setelah kesimbangan tadi tercapai, maka Laporan Keuangan (Financial Statement) sudah bisa disusun. Laporan keuangan merupakan salah satu produk yang paling utama dari proses akuntansi, laporan keuangan terdiri atas 4 jenis laporan antara lain:
  • Income Statemen / Profit or Loss Statement (Laporan Laba Rugi)
  • Balance Sheet (Neraca)
  • Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas)
  • Equity Statement (Laporan Perubahan Ekuitas) 


Langkah 8

Melakukan Penutupan Buku (Closing The Book)


Pendapatan dan beban terakumulasi serta dilaporkan untuk periode tertentu (biasanya bulanan, kuarta atau tahunan. kalau bank sepertinya mungkin melaksanakannya setiap hari). supaya ke-2 jenis akun ini tidak tercampur dengan periode selanjutnya, maka diperlukan penutupan akun sehingga saldo menjadi nol pada tiap akhir periode.

Selisih antara beban dengan pendapatan akan menghasilkan jumlah nilai tertentu. Nah, Nilai itulah yang kita sebut sebagai Laba atau Rugi. Laba terjadi apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dibandingkan beban yang dikeluarkan, sedangkan rugi sebaliknya

Penutupan dilakukan dengan cara memasukan jurnal pembalik. pendapatan yang umumnya dijurnal pada sisi kredit, pada proses ikali ni ditempatkan pada sisi debit, dan beban yang biasanya ada pada sisi debit, pada proses kali ini ditempatkan pada sisi kredit, sehingga akun pendapatan dan beban akan menjadi 0 (nol)

Nilai selisih (laba atau rugi) dipindah ke neraca, yaitu akun Laba Peride Sekarang (Current Earning) yang nantinya akan menambah akun Retained Earning (Laba Ditahan).

Notes: Khusus jurnal pembalik yang untuk menutup pendapatan dan beban juga disebut sebagai jurnal penutup (closing jurnal).

Setelah langkah langkah ini dilakukan, maka akun pendapatan dan beban akan bernilai 0 (nol). Akun yang masih mempunyai nilai saldo hanya akun yang masuk didalam golongan neraca saja (aktiva dan pasiva). Nilai saldo akun kelompok neraca terus dijumlah/diakumulasi dan dilanjutkan pada period berikutnya.
Untuk pemahaman yang lebih lengkap silahkan baca: Jurnal Penutup


Langkah 9

Membuat Penyesuaian Kembali Pasca Penutupan


Langkah ke 9 atau yang terakhir dalam siklus akuntansi ini dilaksanakan untuk dua tujuan, yaitu :
  • Guna memastikan seluruh kelompok akun pendapatan dan beban telah ditutup 
  • Memastikan seluruh saldo dalam akun kelompok neraca telah dalam kondisi yang seimbang (balance) dan siap menjadi saldo awal pada pembukaan buku di periode selanjutnya.
Baca juga: Jurnal Pembalik

Itulah 9 langkah yang harus dilewati dalam suatu proses akuntansi, yang seringkali disebut dengan pembukuan (bookkeeping). Rangkaian langkah langkah tersebut merupakan satu siklus akuntansi (accounting cycle) dan terus akan berulang pada periode peride selanjutnya sepanjang perusahaan masih tetap beroperasi.

Kelihatannya tidak terlalu sulit? Pada kenyataannya sebenarnya tidak segampang itu. bisa makin rumit permasalahannya ketika menangani transaksi dalam bidang usaha yang berbeda-beda, pertambangan dan manufakture, retail ataupun perusahaan jasa masing masing mempunyai permasalahan tersendiri dan standar perlakuan yang juga berbeda

Anda memiliki pertanyaan ataupun sebuah koreksi? silahkan tinggalkan komentar di kolom dibawah ini. Saya berharap tulisan ini bisa memberi gambaran sederhana secara jelas mengenai Siklus Akuntansi